Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang terus beradaptasi dengan perubahan global melalui pembaruan kurikulumnya. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital abad ke-21, mahasiswa dihadapkan pada realitas dunia yang semakin terhubung secara global, mempermudah kolaborasi lintas budaya. Kurikulum ini dirancang tidak hanya untuk mengembangkan kemampuan Bahasa dan Sastra Arab mahasiswa, tetapi juga untuk memperkuat daya adaptasi mereka terhadap era digital dan persiapan menghadapi persaingan kerja yang semakin menuntut keahlian digital. Lulusan Program Studi Bahasa dan Sastra Arab diharapkan memiliki daya saing tinggi baik di tingkat nasional maupun internasional.

Kurikulum Program Studi Bahasa dan Sastra Arab selaras dengan kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), yang memberikan mahasiswa kesempatan belajar di luar kampus melalui program magang, proyek kemanusiaan, dan pertukaran pelajar. Penyusunannya mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan menggunakan pendekatan Outcome-Based Education (OBE). Dengan pendekatan berbasis hasil ini, mahasiswa tidak hanya memahami teori tetapi juga memiliki keterampilan praktis, menjadikan mereka siap untuk berkontribusi di berbagai bidang. Evaluasi kurikulum dilakukan secara berkala setiap akhir tahun akademik untuk memastikan kesesuaiannya dengan tuntutan dunia kerja dan masyarakat.

Sejak berdiri, Program Studi Bahasa dan Sastra Arab telah melakukan tiga kali revisi kurikulum utama:

  • 2010: Penambahan mata kuliah yang berfokus pada pengembangan keterampilan bahasa dan komunikasi untuk meningkatkan kompetensi lulusan dalam menghadapi persaingan kerja.
  • 2015: Penyesuaian kurikulum dengan KKNI untuk menjamin kompetensi lulusan diakui secara nasional, dengan penambahan profil lulusan dan capaian pembelajaran. Lima profesi ditawarkan, yaitu penerjemah, pemandu wisata, jurnalis, praktisi film, dan pengajar.
  • 2020: Kurikulum diubah sesuai pendekatan OBE untuk fokus pada relevansi hasil belajar dengan kebutuhan era digital. Program ini juga mendukung kebijakan MBKM, dengan penambahan profesi diplomat, sehingga pilihan profesi menjadi enam, yaitu penerjemah, pemandu wisata, jurnalis, praktisi film, pengajar, dan diplomat.

Sebelum mengevaluasi dan memperbarui kurikulum, dilakukan berbagai kegiatan, di antaranya adalah:

  • Mengevaluasi kurikulum sebelumnya,
  • Melakukan survei terhadap mahasiswa,
  • Mengadakan tracer study bagi alumni,
  • Melakukan survei kepada pengguna lulusan,
  • Menyelenggarakan lokakarya terkait kurikulum OBE dan MBKM, serta
  • Melakukan benchmarking dengan program studi sejenis di perguruan tinggi lain yang tergabung dalam asosiasi seperti ADIBASA-ADIA, ADIA, dan IMLA.

Dari hasil kegiatan tersebut, diketahui bahwa kurikulum Program Studi Bahasa dan Sastra Arab sudah memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan. Namun, profil lulusan dan capaian pembelajaran tetap perlu diperbarui agar relevan dengan kebutuhan pasar dan dunia kerja yang terus berkembang.